Senin, 25 April 2011

Lovely Friends

Teringat penuh di benakku Disaat kenangan itu terungkap kalbu membenarkan diriku... Bersamamu, aku tertawa, tak terusik oleh beban Kesedian berlalu, damai mengembun dihatiku Bersamamu, aku berbagi, entah duka entah suka Membenarkan ketidak pastian saat kata-kata terungkap saat hari-hari terlaksana Tanpa haluan yang memburu Sekarang, rasa bebas itu lenyap, digantikan rasa canggung, saat memandang manik mata nan bening, saat kudengar untaianmu, saat menyentuh lembut tangan suaramu Dimana kata hati hanya bisa menggebu Rasa ini, datang tiba-tiba, tanpa aku ingin menyimpannya dalam mahkota jiwaku Menolak semakin sakit menerima semakin perih dilema menyayat hati Dan, saat rasa itu jatuh dalam jurang, kecuraman cintaku dia hadir, mengisi cinta yang ku impikan, menjadi separuh jiwa darimu Aku sakit Aku hancur Ku terluka Rasa ini mati Aku menjadi rumah tanpa penghuni, kosong Aku menjadi suara tanpa udara, hampa Aku menjadi nyawa tanpa raga, semu Aku menjadi manusia tanpa rasa, kejam Ingin membunuhnya, mengenyah, kan darimu Mengusirnya, dalam kabut-kabut yang menghalingi dirimu, melihatku Tapi dengan itu, akan membunuhku dalam hatimu membawaku dalam kekelaman, sulit melihatmu Benar, aku ingin memilikimu merengkuhmu Tapi bagaimana? Aku hanya bisa berusaha Aku hanya bisa menunggu takdir Aku hanya bisa menunggu waktu, menanti dengan gundah Tanpa harus memaksamu Apabila takdir tidak berjalan, kau bersamanya rela aku aku akan itu Apabila waktu berjalan, tanpa mengubah semua, kau bersamanya rela aku akan itu Mungkin kaubukan pembawa tulang rusukku, karena hati percaya jodoh akan datang sendirinya, tanpa paksaan,hanya perantara Karena, hati ini yakin Tuhan yang menentukan
Powered By Blogger

Search This Blog